Pondok Pesantren Darul Ghuroba Alhikmah didirikan dengan tujuan untuk mencetak generasi muslim yang beriman dan bertaqwa serta berakhlaqul karimah. Dan dari sini akan terciptanya santri-santri yang unggul dan paham akan ilmu pengetahuan tentang agama yang nantinya dapat disampaikan secara luas kepada masyarakat. Pondok Pesantren Darul Ghuroba Alhikmah merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional yang berfokus pada pengembangan dunia pendidikan Islam yang mengkolaborasikan sistem pendidikan salaf dan modern yang kemudian diaplikasikan dengan berbagai metode pendidikan yang ada di pesantren.
Sejalan dengan tujuan berdirinya Pondok Pesantren Darul Ghuroba Alhikmah hal ini juga diimbangi dengan adanya metode pembelajaran seputar ilmu-ilmu agama seperti pengaajian al-qur’an, kajian tentang kitab klasik/kuning dan dibekali juga dengan latihan khitobah, seni musik dan bela diri. Semua metode pembelajaran ini senantiasa diterapkan kepada santri yang tinggal di pesantren dengan harapan agar para santri tidak hanya menguasai ilmu agama saja, tetapi dapat mengetahui serta menguasai berbagai macam ilmu pendidikan, teknologi dan pengetahuan umum sehingga para santri tersebut tidak ketinggalan zaman dan mampu beradaptasi dengan masyarakat yang ada di lingkungan sekitarnya tanpa menghilangkan identitas mereka sebaga santri yang lekat dengan akhlak mulia, berpendidikan, berakidah dan cinta tanah air.
Pada bulan Agustus 2012 atau bertepatan dengan bulan Syawal 1433 Hijriah Pondok Pesantren Darul Ghuroba’ yang terletak di Dukuh Bulakwungu, Desa Benda, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes secara resmi dibentuk dan didirikan oleh KH. Muhammad Ridlwan Muwaffiq bin Mansyur Al Ghozali. Pondok Pesantren Darul Ghuroba Alhikmah merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional yang berfokus pada pengembangan dunia pendidikan Islam yang memadukan sistem pendidikan salaf dan modern yang kemudian diaplikasikan dengan berbagai metode pendidikan yang ada di pesantren.
Nama Darul Ghuroba’ sendiri merupakan pemberian dari kyai karismatik yang berasal dari suatu daerah yang ada di Jawa Timur yaitu KH. Ubaidillah Faqih, beliau merupakan pengasuh pondok pesantren Langitan Tuban yang mana pada waktu itu KH. Muhammad Ridlwan Muwaffiq berkesempatan untuk sowan kepada beliau untuk meminta doa dan saran mengenai nama asrama yang telah didirikan tersebut. Dan dari sowan inilah menghasilkan nama Darul Ghuroba’ yang secara harfiah Darul Ghuroba’ bermakna “rumahnya orang-orang asing”.
Pada bulan yang sama, KH. Muhammad Ridlwan Muwaffiq selaku pendiri Pondok Pesantren Darul Ghuroba’ juga berkesempatan untuk sowan kepada KH. Maimoen Zubair alm guna meminta pendapat mengenai nama Darul Ghuroba’ yang telah diberikan oleh KH. Ubaidillah Faqih, beliau menyetujui nama tersebut dan bahkan beliau juga menambahkan kalimat lil yatama wa dhuafaa maka jadilah nama Darul Ghuroba’ lil yatama wa dhu’afa.
Dahulu santri generasi pertama yang mukim di Pondok Pesantren Darul Ghuroba’ berjumlah tiga belas santri dan mereka tinggal bersama dikediaman KH. Muhammad Ridlwan Muwaffiq dengan beberapa kamar yang sangat sederhana dengan penuh keterbatasan dikarenakan belum adanya asrama yang bisa mereka tempati. Adapun santri generasi pertama diantara lain:
1) Nanda Afif Murdianto dari Pemalang
2) Wildan Mukholid dari Cirebon
3) Salafudin dari Tegal
4) Muhammad Sholeh dari Tegal
5) Yuswan Maulana alm dari Tegal
6) Saefi Umarudin dari Brebes
7) Khalifah Dzikrullah dari Lampung
8) Dika Alim Fadilh dari Tegal
9) Khoirul Wildan dari Tegal
10) Ahsanul Amala dari Kudus
11) Dwi Rizki dari Tegal
12) Mizan Sya’roni dari Cilacap
13) Zuhrul Anam dari Indrmayu
Dalam mensyiarkan lembaga pendidikan ini kepada masyarakat luas, para santri angkatan pertama turut berperan untuk mensosialisasikan di daerahnya masing-masing, dan dari sinilah nama Darul Ghuroba’ mulai masyhur dikalangan masyarakat. Dimulai dari tahun 2013 hingga sekarang banyak santri baru yang berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia mulai berdatangan ke Pondok Pesantren Darul Ghuroba’ dengan tujuan untuk menimba ilmu di pesantren
Visi
• Mencetak generasi muslim yang beriman dan bertaqwa serta berakhlakul karimah.
Misi
• Meningkatkan sumber daya manusia yang tangguh, mengarahkan dan mengantarkan umat memenuhi fitrahnya sebagai khairul ummah yang dapat memerankan kepeloporan kemajuan dan perubahan sosial.
• Mencetak santri yang berkualitas dan berkuantitas di Masyarakat sesuai dengan bidangnya
Dalam suatu organisasi atau instansi tentunya tidak hanya mendefinisikan visi dan misi, tetapi juga membentuk organisasi kepegawaian agar visi dan misi tersebut sesuai dengan harapan para pengelola.
NO | JABATAN | NAMA |
1. | Pengasuh | KH. Muhammad Ridlwan, Lc Nyai Hj. Khoerunnisa, S. Pd |
2. | Komite | Bpk. Mahdiyin |
3. | Pembina Santri | Ust. Salafuddin, S. Pd |
4. | Kordinator Humas | Ust. Saefi Umaruddin, S. Pd Ust. Muttaqin Riza P, S.Pd Ust. Faiq Ainunnuza, S.Kom |
5. | Kordinator Kurikulum | Ust. Ahmad Muzaini |
6. | Ketua Pondok Putra | Aldi Prandika |
7. | Pendidikan | M Riski Mubarok |
Abdan Syakuron | ||
Silvi Muzaki | ||
Aditiya Nur Wahid | ||
M Wildan Maulana | ||
M Nurul Huda | ||
8. | Sekretaris & Media | Ibnu Gifan Satrio |
Rifki Alan Hidayat | ||
Afgan Wahyudi | ||
Salju Sodar | ||
9. | Bendahara | Edy Najib Maftuh |
Triyono Budi Santoso | ||
Trio Ramdani | ||
6. | Keamanan | Riski Septian |
Rois Syahri | ||
Ghani Alfin Nur Sasi | ||
7. | Kebersihan | Ferdi Arifianto |
8. | Perlengkapan | Farid Riski Abdullah |
Noval Ubaidaillahil Ali | ||
Farid Muhammad Ridwanulloh | ||
9. | Kesehatan | Fatin Nur Azmi |
Zaeni Nadif | ||
10. | Takmir | Ihwan Nudin |
11. | Pembimbing MI | Farih Ahsanul Khuluq |
Triyan Kabul Saputra |
Adapun lembaga pesantren banyak terdapat pengurus asatidz-asatidzah yang setiap harinya membimbing santri dalam belajar, tentunya keseharian para santri selalu dikontrol oleh pengurus asatidz-asatidzah Pondok Pesantren Darul Ghuroba Alhikmah. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
No | Nama |
1. | KH. Muhammad Ridlwan, Lc |
2. | Nyai Hj. Khoerunnisa, S. Pd Al Hafidzah |
3. | KH. Anshori, S.H Al Hafidz |
4. | KH. Sidiq Al Hafidz |
5. | Ust. Waros, S. Pd Al Hafidz |
6. | Ust. Munawar, S. Pd |
7. | Gus Ni’am |
8. | Gus Ali Muaziz S.Th.I,M.Ag |
9. | Ust. Imam Sibaweh, S. Ag |
10. | Ust. Salafuddin, S. Pd |
11. | Ust. Syaefi Umarudin, S. Pd |
12. | Ust. Husni |
13. | Ust. Adjie Prayogi, S. Pd |
14. | Ust. Ahmad Muzaeni, SE |
15. | Ust. Fatihul Romadhon, S. Pd |
16. | Ust. Muwaffiq |
17. | Ust. Rizqi Mubarok |
18. | Ust. Silvi Muzaki |
19. | Ust. Riski Septian |
20. | Ust. Faisal Nur Halim |
21. | Ust. Aditiya Nur Wahid |
22. | Ust. Wildan Maulana |
23. | Ust. Aldi Prandika |
24. | Ustadzah. Lia Nur Atqia, S. Ag Al Hafidzah |
25. | Ustadzah. Molidatul Khasanah |
26. | Ustadzah. Nunik Mar’atussholikhah |
27. | Ustadzah. Nia Yulianti |
28. | Ustadzah. Khopikoh |
29. | Ustadzah. Pipit |
30. | Ustadzah. Kharisma Qirani |
31. | Ustadzah. Azizah |
32. | Ustadzah. Shintaul |
Para Alumni Pondok Pesantren Darul Ghuroba Alhikmah Brebes bervarisi dalam memilih studi lanjutannya ada yang masuk ke Perguruan tinggi baik Negeri ataupun Swasta, serta ada juga yang melanjutkan mondoknya diberbagai pesantren salaf. Alumni Pondok Pesantren Darul Ghuroba Alhikmah juga ada yang melanjutkan studinya di berbagai Perguruan tinggi luar negeri seperti al azhar mesir, al ahgaff Yaman, Damaskus Syiria dan Libya.